Tindak Kejahatan Dalam
Angkot
Transportasi publik di Indonesia
akhir-akhir ini mendapat perhatian khusus oleh berbagai pihak. Transportasi
umum yang punya image murah, kini
memiliki image baru yaitu rawan
tindak kejahatan, khususnya kejahatan seksual yang menimpa penumpang wanita. Berbagai
macam pelecehan seksual terjadi dalam transportasi rakyat ini. Teranyar kasus
pemerkosaan bergilir didalam angkot. Pelakunya tak lain dan tak bukan adalah
supir dan kernet angkot itu sendiri. Tentu hal tersebut menjadi sangat
traumatis, bukan hanya bagi korban tetapi juga bagi para pelanggan dan pengguna
jasa angkot tersebut. Jika supir dan kernetnya saja malah “mengakali”
penumpangnya, lalu siapa yang bisa memberikan jaminan keamanan? Fasilitas dan
kenyamanan yang pas-pasan ditambah dengan keamanan yang jauh dari kata layak
seolah menjadi gambaran umum potret transportasi publik di Indonesia. Hendaknya
peran pemerintah harus lebih nyata dalam mengantisipasi dan menangani kejahatan
yang sering terjadi pada penumpang ankutan kota.
Harus ada standar kelayakan
kendaraan dan juga standar kelayakan bagi pengemudi dan kernet angkot. Tes
kesehatan mental dan fisik hendaknya dilakukan secara rutin dan berkala pada
para pengemudi dan kernet angkot. Razia dokumen kelengkapan mengemudi pun harus
dilakukan sesering mungkin, salah satu aspek yang harus menjadi perhatian
adalah kaca angkot yang harus bisa dilihat dari luar. Namun kewaspadaan dan
kehati-hatian para penumpang harus tetap ada. Dengan begitu kemungkinan tindak
kejahatan dalam transportasi publik bisa dtekan.
*Referensi berdasarkan perenungan
pribadi, berita-berita di media massa (khususnya metro tv)
sungguh ironis memang wajah transportasi indonesia.
BalasHapusyang seharusnya memberikan kesejahteraan dan k emudahan masyarat dalam segala kegiatan. dan mampu menyingkatkan waktu tempuh.
namun, malah menimbulkan masalah baru yaitu kejahatan yang tumbuh subur yang ttidak segan-segan menghabisi nyawa korbannya.
dalam hal ini bukan hanya dibutuhkan peranan pemerintah, namun juga seluruh kalangan masyarakat dan seluruh instansi terkait.